Translate

Senin, 10 Februari 2014

Cerita Akhir Tahun

Jakarta, 31 Desember 2013 - Pukul 21.00

Sara menghela nafas panjang, membuka pintu balkon apartemennya dan melihat pemandangan Jakarta di malam pergantian tahun. Semua tampak indah, walaupun langit terlihat tanpa bintang, namun lampu-lampu kendaraan yang terjebak macet terlihat seperti sebuah karnaval dalam rangka menyambut tahun baru.

Sara duduk sambil menikmati teh oolong hangat kesukaannya, berpikir dan meresapi malam pergantian tahun kali ini, dan menyadari bahwa perjalanan hidupnya sepanjang tahun ini diwarnai dengan beberapa insiden.

Mengawali tahun 2013 Sara justru harus berurusan dengan hukum. Ketika itu Sara menghabiskan malam pergantian tahun di sebuah klub di Bali bersama teman-teman kerjanya. Salah seorang teman pria berkebangsaan Australia yang mabuk berat bersikap tidak sopan terhadap dirinya, refleks Sara memukul kepala temannya tersebut dengan gelas wine yang dipegangnya. Tidak hanya itu, Sara pun meninju muka sang pria hingga babak belur. Malam pergantian tahun pun Sara lewati di kantor kepolisian. Beruntung Ayahnya memiliki beberapa kolega yang berprofesi sebagai pengacara, sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan aman dan damai tanpa perlu media tahu bahwa Sara Dewi Iskandar, putri pengusaha Andri Iskandar menghabiskan hari pertama tahun 2013 di kantor kepolisian.

1 Maret 2013, Sara menghadiri pesta ulang tahun teman semasa SMA disebuah hotel bintang lima. Pesta tersebut merupakan pesta kejutan yang disiapkan oleh tunangan temannya tersebut. Namun yang terkejut malam itu bukan hanya yang berulang tahun, tetapi juga Sara. Tanpa diduga Sara bertemu Ibunya didalam lift, sedang berpegang tangan mesra dengan seorang pria yang usianya kurang lebih sama dengan Kakak tertuanya.

17 Agustus 2013, hari kemerdekaan Indonesia, merupakan hari resmi Sara kembali menjadi perempuan merdeka, tanpa ikatan apapun dengan siapapun. Ditengah hiruk pikuk persiapan pernikahan yang rencannya akan dilaksanakan pada bulan September 2013, Sara memutuskan pertunangan dan membatalkan pernikahannya.

*
Sara Dewi Iskandar, 28 tahun, dikenal sebagai perempuan berhati lembut. Dibesarkan dilingkungan keluarga berada tidak membuat dirinya tinggi hati. Sara kecil selalu diajarkan bagaimana mengasihi sesama umat manusia, berempati dan bertoleransi.

Namun seiring berjalannya waktu, Sara menyadari bahwa tidak semua hal dalam hidup memerlukan hati dan toleransi. Ketika berhadapan dengan kenyataan dan realita hidup, hati nurani terkadang harus dikesampingkan.

*

William Sloane, 28 tahun, adalah teman sejak tahun pertama Sara berkuliah di Australia. Persahabatan keduanya cukup erat, hingga sepakat untuk membangun sebuah usaha bersama. Sayang hubungan pertemanan yang telah berjalan cukup lama tersebut rusak karena ulah William pada pesta menjelang tahun baru 2013. Tanpa hati dan toleransi Sara tidak hanya memutuskan hubungan pertemanan tetapi juga hubungan pekerjaan. Sara mencabut sponsorship terhadap William dan mendepaknya sebagai rekan bisnis. William pun kembali kenegaranya dengan sebuah catatan hitam.

"Saya bukan malaikat" tulis Sara di akun twitter-nya.

*

Tina Dewi Andriani, 58 tahun. Usianya memang tidak muda, tetapi penampilannya tetap terjaga, dengan rajin berolahraga, mengatur pola makan dan melakukan perawatan tubuh. Sara amat menghormati dan menyayangi Ibunya. Bahkan Sara mencontoh pola hidup sehat Ibunya. Sayang semua rasa hormat, rasa sayang dan kekaguman akan sosok Ibunya luruh seketika saat pertemuan tak terduga antara Sara, Ibunya dan pria muda disebuah hotel bintang lima. Sara pun memilih meninggalkan rumah dan menyewa sebuah apartemen. Alasan yang dikemukakan Sara pada Ayah dan dua Kakak laki-lakinya adalah agar lebih dekat dengan tempatnya bekerja.

"Saya bukan artis yang dapat bersandiwara memainkan peran dengan baik" tulis Sara pada akun twitter-nya.

*
Keneth Djayakusuma, 28 tahun, teman Sara sejak SMA. Hubungan keduanya sudah berjalan 3 tahun, sejak keduanya menjalani pendidikan S2 di Australia. Sara merasa hubungan diantara mereka sudah cukup kuat dan matang sehingga tidak ada alasan menolak pinangan Keneth. Namun diantara kesibukan pekerjaan dan persiapan pernikahan, Sara mendapati Keneth memiliki hubungan dengan Karima Tan, model asal Singapura yang dikenalnya saat Keneth dan Sara menghadiri pesta ulang tahun temannya disebuah hotel bintang lima pada bulan Maret 2013. Sara memilih memutuskan pertunangan dan membatalkan pernikahan yang pelaksanaannya hanya tinggal satu bulan lagi.

"Logika mengalahkan segalanya, bahkan cinta" tulis Sara pada akun twitter-nya.

*
Lamunan Sara tentang perjalanan hidupnya ditahun 2013 terpecah oleh suara dering telepon genggamnya. Sara melirik telepon genggamnya dan melihat bahwa yang memecah lamunannya adalah panggilan telepon dari Andrew Djayakusuma. Andrew adalah Adik dari mantan kekasihnya, usianya terpaut 7 menit saja. Sejak berakhirnya hubungan Sara dan Keneth, justru komunikasi antara Sara dan Andrew semakin baik. Andrew menelepon untuk mengajak Sara menemaninya menghabiskan malam pergantian tahun, karena Lena tunangan Andrew sedang di Singapura bersama keluarganya. Tanpa berpikir panjang Sara mengiyakan ajakan Andrew. Sara tidak berpikir tentang Keneth, juga tidak berpikir tentang Lena tunangan Andrew. Keneth membuatnya patah hati dan Lena adalah sang birthday girl yang mengenalkan Keneth pada Karima dimalam ulang tahunnya di bulan Maret 2013.

"Don't think, just fun & enjoy... Happy New Year all" caption yang Sara berikan pada fotonya bersama Andrew yang di upload pada akun Instagram-nya.

*

Cerita diatas adalah fiksi. Nama, karakter tokoh, tempat dan peristiwa hanyalah imajinasi penulis. Jika ada kesamaan tempat, peristiwa. nama dan karakter tokoh bukanlah sebuah kesengajaan.