Translate

Sabtu, 05 Desember 2015

Rindu

Rindu...
Satu kata
Berjuta asa

11.10.15 - 04:12
~A.M~

*
Rindu...
Hanya ada lima huruf, tapi untuk menyampaikan dan mengungkapkan rasanya sulit.

"Bilang..."

"Ngga..."

"Bilang..."

"Ngga..."

"Gengsi ah... Ke ge-er-an nanti dia"

Tapi ketika rindu disampaikan hilang beban dihati.

"Ah yang penting dia tahu rasaku"

Sedangkan rasamu padaku?

"Ah yaa sudahlah..."

Hanya dirimu yang tahu rindumu untuk siapa.

Namun jika engkau menjadi gundah karena rinduku, itu salahmu sendiri, siapa suruh bermain hati dengan aku.


Jumat, 04 Desember 2015

Renungan Hari Ini

Jumat, 4 Desember 2015.

Tadi siang saya melewati sebuah masjid, terdengar suara khotib yang sedang memberikan khutbah Jumat. Kurang lebih ini yang disampaikannya.

"Kita sebagai orang tua mengharapkan anak yang shaleh/shaleha, tetapi kita sebagai orang tua belum shaleh/shaleha. Kita mengajarkan anak shalat, tetapi kita shalat subuh kesiangan, shalat isya kebablasan. Kita mengajarkan anak mengaji tetapi kita tidak memperbaiki ngaji kita. Jangan aneh jika anak akan mendebat kita"

Siswa & Siswi SDIT Insantama Bogor

Ya, tanpa kita sadar, kita ingin anak menjadi baik tanpa kita bercermin apakah kita juga sudah cukup baik.

Menjadi orang tua bukan sekedar memberikan pendidikan terbaik, tetapi juga harus menjadi contoh yang baik, mau merubah diri menjadi lebih baik.

Jadi sebelum menyalahkan perilaku anak, menuntut kebaikan-kebaikan pada anak, bercerminlah dahulu pada diri sendiri, apakah saya sudah menjadi orang tua yang baik?



Jumat, 27 November 2015

Untukmu Yang Terkasih

MAAF

Maafkan kekhawatiranku
karena aku peduli padamu

Maafkan kecerewetanku
karena aku ingin yang terbaik untukmu

Maafkan kecemburuanku
karena aku sayang kamu

Maaf jika kau merasa terganggu dengan itu
Semua itu karena aku cinta kamu

*

29.09.15
~Agita Maulani~

*

Wanitaku,
Jangan engkau muram ketika aku sedikit menegurmu, karena kelak aku yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya atas dirimu.

Jangan pula engkau marah ketika aku cemburu, karena inilah rasaku padamu, sayang...

*

Lelakiku,
Jangan engkau merasa harga dirimu jatuh ketika seuntai nasehat meluncur dari bibirku, karena itulah bentuk perhatianku padamu.

Jangan pula engkau jengah dengan segala kekhawatiranku padamu, karena inilah rasaku padamu, sayang...

*

Untukmu yang terkasih,
Ketahuilah bahwa perhatian bukan sekedar hadiah materi nan indah.
Ungkapan sayang dapat berupa untaian nasehat, rasa khawatir, bahkan rasa cemburu.
Janganlah engkau terganggu dengan semua itu.
Karena aku sayang.
Karena aku cinta.
Terganggulah, khawatirlah, bersedihlah, ketika aku mulai diam dan tak acuh pada semua tingkahmu.

***

Jumat, 23 Oktober 2015

Sekolah (Bagian 2)

Ayah, Bunda, Mama, Papa, Ibu, Bapak, Umi, Abi...

Sekolah adalah tempat menimba ilmu, menambah pengetahuan, mengembangkan minat, bakat dan karakter diri. Bukan tempat pembuktian diri dengan angka-angka.


 Siswa-siswi kelas 1 SDIT Insantama Bogor


Karena pada akhirnya seseorang dinilai bukan dari angka-angka semu, tetapi bagaimana dia berinteraksi dilingkungannya, bagaimana sikapnya, tanggung jawabnya. Bagaimana ilmu dan pengetahuan membuat dirinya lebih bernilai, memberi kebaikan tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga untuk orang-orang disekitarnya.

Sekolah bukan sekedar untuk menghasilkan sebuah kertas nilai (rapor).

Percuma nilai matematika 100 kalau tidak punya nilai kesopanan.

Percuma pintar berbahasa inggris kalau tidak pintar menghormati orang lain.

Percuma juara kelas kalau akhirnya menjadi sombong.


*


Dear smart parents,

Education means nothing without manners and attitude!


Minggu, 04 Oktober 2015

Pilih Mana? (Bagian 3)


"Life is never easy for the single soul"

*

Punya pasangan tidak selalu menyenangkan, terkadang suka membuat cape hati, makan hati.

Tidak punya pasangan cape dengan pertanyaan-pertanyaan 'wajib'.

"Sendirian?"

"Mana pasangannya?"

"Pacarnya mana?"

Yang biasanya berlanjut dengan pertanyaan terdahsyat sepanjang masa.

"Kapan?"
(Punya pacar/pasangan, nikah/kawin, nyusul)

'Ga ada mendingnya!

Tapi hidup itu pilihan, dan pilihannya adalah:

a. Tidak punya pasangan, hati adem, tidak makan hati, tidak cape hati, tetapi kuping panas dengan pertanyaan "Kapan?".

b. Punya pasangan, tapi tetap mendapat pertanyaan "Kapan?"

*

"Ehem, jadi kapan?"  ;)