Translate

Sabtu, 17 Maret 2018

Topeng Kehidupan



Ada dua sisi kepribadian, baik dan buruk
Juga terdapat dua sisi kehidupan, putih dan hitam

Baik tampak di permukaan
Buruk tersembunyi dalam-dalam

Putih dipertontonkan
Hitam disimpan rapat-rapat

Jangan terperdaya dengan penampilan dan tutur kata
Sikap tak selalu mencerminkan isi hati

Yang terlihat baik tak selalu benar-benar baik
Pun yang tampak buruk belum tentu betul-betul buruk

Kalimat bijak mengatakan, “Apa yang ada di hati terlihat melalui lisan dan perilaku.”
Sayang, nyatanya manusia pandai bermain peran

Bibir bertutur, raga bersikap
Namun apa yang ada di hati dan pikiran tak dapat ditebak

Penampilan sempurna penuh sandiwara
Kepura-puraan untuk sebuah reputasi

Imitasi
Imaji belaka

Roda kehidupan terus berputar
Ada saatnya kebenaran berbicara

Akan tiba waktunya semesta membuka topeng si pemain peran
Menampakan wajah asli yang tak pernah  diduga

Dia yang baik ternyata menyimpan sebuah kelam
Dia yang dipuja ternyata penuh dusta

Hiraukan
Tak usah risau

Jadikan luka sebagai pelajaran
Biarkan duka mengajarkan

Jangan berdusta jika tak ingin dikhianati
Jangan membuat luka jika tak ingin disakiti

Gunakan nurani dan akal sehat
Jujurlah dan jangan bermain watak

Kebohongan tak memiliki tempat di muka bumi
Serapi apapun terbungkus, kebenaran akan merobek sampul kepura-puraan


16.03.2018 - 17:30
~Agita Maulani


***


Senin, 12 Maret 2018

Bijaklah Dalam Menggunakan Kata


Saya melihat foto di atas pada unggahan akun instagram @nikahasik dan terkejut membaca redaksional pesan layanan masyarakat yang dibuat oleh Satlantas Polres Bogor tersebut.

Menggunakan kondisi status - janda, sebagai bahan iklan layanan masyarakat, sungguh bukan hal yang bijak. Apa lagi kesan yang terdapat pada tulisan tersebut negatif.


*

“Bunda tidak mau jadi janda.”

Memang kenapa kalau jadi janda?
Hinakah?

Kematian itu pasti, takdir setiap manusia.
Memang manusia bisa melawan takdir?
Bisa jadi pak suami ‘pergi’ lebih dulu, karena kecelakaan, sakit, atau tanpa sebab. Jadi setiap wanita memiliki kemungkinan menyandang status janda, karena memang tidak ada wanita berstatus duda kan?


*

“Apa lagi ayah cari janda.”

Masih bagus jika pria anda melirik janda, itu tandanya dia masih sehat, masih normal, karena yang dia lirik seorang wanita, bukan melirik duda alias pria, mau ditaruh di mana harga diri anda?
*ups, sorry for the sarcasm
 
Kalimat “Apa lagi ayah cari janda”,  memberi tendensi negatif, seakan janda itu ‘bahan’ - bahan untuk ‘dicari’ alias digoda, menjadi simpanan, selingkuhan, begitulah ....

Wanita normal, wanita baik-baik, entah itu berstatus janda atau bukan tidak ada yang suka digoda.

Sungguh, status janda tak sebecanda itu. Bukan untuk dijadikan bahan candaan, bukan pula sebagai bahan sindiran.

Ada banyak kisah dari para ibu tunggal yang tidak diketahui banyak orang. Perjuangan menjalankan dua peran, sebagai seorang ibu sekaligus seorang ayah.

Masalah domestik rumah tangga, keuangan, pekerjaan, membesarkan anak, banyak dijalani sendirian. Tidak jarang masalah-masalah rumit nan pelik pun dihadapi sendirian.

Tapi sayang di jaman yang semakin maju, di negara yang katanya sedang revolusi mental, nyatanya kondisi seseorang masih saja dibuat bahan candaan.

Parahnya digunakan sebagai redaksi iklan layanan masyarakat. Membuat iklan yang menarik tidak harus seperti itu kan?

Jika yang berstatus janda itu adalah ibu, putri, atau kerabat kalian, relakah dijadikan bahan candaan?

So please, bijaklah menggunakan kata-kata!


12.03.2018 - 21:00
~Agita Maulani~

***