Translate

Minggu, 08 Januari 2017

Cerita Awal Tahun

Mengawali tahun 2017 dengan naiknya harga-harga, dimana kenaikan harga lebih tinggi dibanding kenaikan pendapatan.

Hmmm...
Jangan panik, itu tandanya rezeki kita akan ditambah oleh Allah Subhanahuwata'ala.

Berkali-kali pemerintah menaikan tarif dasar listrik, menaikkan harga bahan bakar, dll, yang mengakibatkan naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan barang-barang konsumsi lainnya, tetapi hingga saat ini kita bisa survive, masih bisa makan sehari 3 kali, Alhamdulillaah.

Kita bisa bukan semata-mata karena kerja keras kita, tetapi karena dengan cara-Nya Allah mencukupkan kita, Allah memudahkan dan meringankan beban kita.

*

"...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar"

"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu"

(At Thaalaq : 3-4)

Aamiin...

Senin, 02 Januari 2017

Tahun Baru


Tahun Baru Masehi bukanlah perayaan umat muslim, namun ternyata masih banyak teman-teman muslim yang merayakannya.

Saya ingin sedikit berbagi pemikiran tentang perayaan Tahun Baru, bukan membahas dari sisi agama berdasarkan Al Quran dan Al Hadist karena ini bukan kapasitas saya, tetapi berbagi pemikiran secara logika.

Tidak bermaksud menyinggung atau menggurui, ini adalah renungan untuk aku dan kamu.

Pantaskah Tahun Baru dirayakan?

*

Banyak orang merayakan Tahun Baru, dirumah bersama keluarga atau menghadiri acara-acara direstoran, hotel, dll.

Tahun Baru berarti tahun yang lama telah berlalu, satu tahun telah terlewati, satu tahun usia telah dijalani. Pertanda usia telah berkurang satu tahun, yang artinya semakin berkurang masa kita didunia, semakin dekat waktu kita menghadap Sang Pencipta.

Maka pantaskah Tahun Baru dirayakan?
Jika pantas, lalu apa yang dirayakan?
Merayakan usia yang berkurang atau merayakan karena semakin dekat pertemuan dengan Yang Maha Kuasa?

Pantaskah Tahun Baru dirayakan disaat masa hidup didunia terus berkurang namun diri masih bergelimang dosa?