Translate

Selasa, 21 Maret 2017

Foto vs Caption


Ada fenomena baru di dunia media sosial yaitu menulis caption foto dengan menggunakan kalimat bijak, kutipan ayat Al Quran atau Al Hadist.

Dulu penulisan caption biasa saja, hanya penegasan dari momen yang terdapat di dalam foto.

Misal pada foto reuni sekolah, caption tertulis "Reuni SMA 4 Angkatan 97", ditambah hashtag #reuni #friends #angkatan90an dan lain-lain.

Tapi sekarang sepertinya kurang greget kalau caption foto tidak menggunakan kalimat-kalimat bijak.

Tidak salah jika memang tujuannya adalah untuk kebaikan, menginspirasi melalui tulisan.

Alhamdulillah jika foto dan tulisan yang diunggah membuat orang tersentuh dan mendapat hidayah karenanya, in syaa Allah kebaikan akan mengalir juga untuk kita.

Sayangnya penulisan kalimat bijak pada caption dengan foto yang diunggah sering tidak nyambung.

Alexander Thian @aMrazing dalam cuitannya menulis:

"Bu, ada yang hobi posting selfie terus kepsennya kalau ndak kalimat bijaq, ayat kitab suci. Ditanya apa hubungan selfie dan kepsen, mara :( #BuSusi"

Saya tersenyum membacanya, karena saya pun mengalami hal ini. Melihat foto-foto yang diunggah dan mencoba mencari benang merah antara foto dan caption, tidak ada!

Ups...


*

Ada kalimat bijak yang mengatakan "Every Picture Tells a Story".

Jadi sebetulnya tanpa caption, foto sudah dapat menyampaikan sebuah cerita.

Berikut beberapa saran dari saya jika ingin memberikan caption pada foto :

  1. Perhatikan kalimat yang digunakan. Kalimat bijak, ayat Al Quran atau al hadist yang dikutip, pastikan berhubungan dengan foto yang diunggah, sehingga memberi nilai tambah pada momen yang tergambar difoto. Tidak adanya keterkaitan antara caption dengan foto membuat gagalnya pesan atau cerita yang ingin disampaikan.
  2. Banyak membaca. Dengan membaca bisa mendapat inspirasi untuk tulisan-tulisan yang akan dibuat. Selain itu kita bisa mendapat kutipan-kutipan bagus dari buku-buku yang dibaca, siapa tahu suatu saat dapat digunakan sebagai caption.
  3. Jika caption mengutip tulisan milik orang lain, jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya. Hargailah karya orang lain.
  4. Jangan maksa! Jika tidak menemukan kutipan kalimat yang tepat untuk ditulis sebagai caption, tulislah dengan bahasamu sendiri. Seadanya tidak apa, tidak dosa kok. Penulis sekelas Dee Lestari pun tak selalu menggunakan kalimat-kalimat bijak pada caption foto-fotonya.



***





Selasa, 14 Maret 2017

Cinta Wanita


Wanita...
Cintanya tulus.

Ungkapan rindunya adalah lantunan doa terbaik yang ia persembahkan untuk insan terpilih. Dirimu!

Jangan bermain-main dengan hatinya.
Jangan patahkan asanya.
Jangan balas ketulusannya dengan air mata.

Jagalah cintanya karena tak akan pernah kau temui cinta seperti cintanya kepadamu.