Translate

Senin, 02 Februari 2015

Sekolah (Bagian 1)



Tahun ajaran baru masih beberapa bulan lagi, tetapi orang tua yang anaknya akan mulai bersekolah sudah mencari, bahkan sudah mendaftarkan anaknya kesekolah yang baik, bagus, tepat. Sayangnya kata 'tepat' disini lebih sering tepat menurut pemikiran orang tua. Padahal apa yang baik menurut orang tua belum tentu baik untuk anak.

Lalu bagaimana memilih sekolah yang tepat untuk anak?

Berikut adalah hasil sharing saya dan teman-teman mengenai bagaimana memilih sekolah untuk anak :

1. Kenali sikap, pola, dan karakter anak. Bagaimana gaya bermain dan belajarnya, metode apa yang disukai dan mudah dipahami oleh anak. Praktisi pendidikan membagi gaya belajar anak menjadi 3, yaitu Kinestetis, Auditori, dan Visual. Dengan mengenali karakter anak, kita dapat memilih sekolah seperti apa yang cocok dengan anak kita, apakah Sekolah Umum (Nasional, Nasional plus, Internasional), Sekolah Alam atau Home Schooling.

Ardhan Playschool Taman Yasmin - Bogor

2. Lakukan kunjungan sekolah pada hari/jam sekolah, karena dengan melakukan kunjungan pada jam sekolah kita dapat melihat kegiatan disekolah secara langsung. Melihat bagaimana guru-guru mengajar, bagaimana interaksi antara siswa dengan guru, dan interaksi para siswa disekolah tersebut. Kujungan pada saat jam sekolah juga memungkinkan kita bertemu dengan orang tua siswa, kita bisa mendapat informasi tambahan, cerita dan pendapat mereka tentang sekolah.

3. Mencari informasi tentang sekolah bukan hanya soal biayanya saja, tetapi cari tahu bagaimana metode pengajarannya, berapa jumlah siswa per kelas, berapa jumlah guru pendamping disetiap kelas, apa saja kegiatan rutin sehari-hari disekolah, juga aktivitas-aktivitas lainnya. Carilah informasi tambahan dari rekan dan keluarga.

4. Berikan informasi umum mengenai anak kita kepada pihak sekolah, agar mereka mendapat sedikit gambaran mengenai calon siswanya. Dengarkan pendapat dan tanggapan pihak sekolah mengenai anak kita, sehingga kita tahu apakah sekolah tersebut dapat mengakomodir kebutuhan anak atau tidak

5. Disarankan untuk mengajak anak melihat calon sekolah barunya. Hal ini baik untuk dilakukan pada anak calon siswa SMP dan SMA, dengarkan pendapat mereka dan jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Tetapi untuk anak calon siswa SD hal ini kurang efektif karena penilaian anak biasanya berdasarkan penilaian visual, misal gedung sekolah yang bagus, ruangan ber-ac, dll. Namun penilaian visual baik untuk anak calon siswa Playgroup dan TK, karena bagi anak-anak di usia ini rasa nyaman sangat penting, tidak saja nyaman dengan guru-gurunya tetapi dengan fasilitas penunjangnya, sehingga anak bersemangat untuk sekolah.

6. Buka mata hati dan pikiran. Jangan mengambil keputusan berdasarkan pendapat kolektif. Sekolah A bagus, belum tentu bagus untuk anak kita. Sekolah B juara nasional sains, belum tentu anak kita memiliki minat pada sains. Lihatlah anak anda, apakah betul sekolah yang dipilih sesuai untuknya atau hanya keinginan kita sebagai orang tua. Janganlah menjadi orang tua yang mengejar ambisi melalui anak. Anak bukan sales team yang harus memenuhi suatu target. Biarkan mereka berkembang sesuai minat, bakat dan kemampuannya.

Minggu, 01 Februari 2015

Banana Snow Cake

Pisang adalah buah yang mudah ditemui di Indonesia, dengan beragam jenis pilihan dan macam-macam juga jenis olahannya. Pisang paling mudah diolah menjadi pisang goreng atau pisang bakar. Tetapi saya penasaran, ingin mencoba membuat olahan baru. Saya googling mencari resep Banana Cake. Dari semua resep yang saya baca, saya mencoba membuat Banana Cake ala saya sendiri dari bahan-bahan yang sudah tersedia dirumah.

Banana Snow Cake atau dalam bahasa Indonesia Kue Pisang Salju adalah Banana Cake biasa yang diberi garnish gula halus. Namun Banana Cake yang saya buat ini tidak seperti kebanyakan resep Banana Cake, karena saya menggunakan bahan-bahan yang memang saat itu tersedia dirumah, maka saya tidak menggunakan baking soda dan/atau TBM. Resep ini cocok bagi pemula (termasuk saya sendiri).


BANANA SNOW CAKE alias KUE PISANG SALJU

3 buah pisang ukuran sedang, kalau yang berukuran agak besar cukup menggunakan 2 buah saja.
100 gr tepung terigu.
100 gr gula pasir, bisa dikurangi sesuai selera, karena rasa manis sudah didapat dari pisang.
100 gr mentega, dicairkan.
4 butir telur.
1 sachet atau +/- 5 sendok makan susu bubuk tawar.
1 sachet atau 2 gr Vanili.

Cara Membuat:
1. Haluskan pisang dengan garpu, sisihkan.

2. Kocok telur dan gula hingga mengembang dengan baik.

3. Masukkan pisang yang telah dihaluskan, aduk rata.

4. Masukkan tepung terigu, susu bubuk, dan vanili, aduk rata.

5. Masukan mentega cair, aduk rata.

6. Panggang. Pada proses pemanggangan kue, karena tidak memiliki oven, saya memanggang menggunakan Happycall Double Pan (bukan iklan, ga di-endorse juga kok). Bagi yang memiliki oven dan loyang, proses pemanggangan normal seperti umumnya membuat kue. Loyang dioles margarin dan tepung terigu, bisa diberi alas kertas roti atau tidak juga tidak apa-apa. Untuk resep diatas, loyang yang digunakan bisa berukuran 20 x 20 cm atau 25 x 10 cm. Lama pemanggangan dengan oven kurang lebih 20 menit dengan api sedang.
Menggunakan Happycall Double Pan, waktu kurang lebih 15 menit dengan api sangat kecil.

7. Ketika akan disajikan hias kue dengan gula halus, bisa juga menggunakan keju, mesis, coklat cair, nutella atau ovomaltine. Beda garnish beda nama juga, jika menggunakan cokelat leleh nama cake berubah menjadi Banana Choco Cake, jika menggunakan Nutella nama cake menjadi Banana Nutella Cake, dll ;)

Tidak disarankan menggunakan nutella atau ovomaltine sebagai campuran kue, karena akan mengurangi rasa dari pisang. Yang bisa ditambahkan kedalam adonan kue adalah choco chips dan potongan keju quickmelt. Bisa juga diberi parutan keju diatasnya ketika adonan akan dipanggang.

Karena tidak menggunakan baking soda dan/atau TBM, cake tidak terlalu mengembang seperti cake pada umumnya. Tekstur kue padat seperti brownies, tetapi tidak terlalu halus karena adanya campuran pisang. 

Happy baking ;)