Translate

Senin, 25 Desember 2017

Untukmu, Aku Selalu Ada


Secepat apapun kamu melangkah, sekencang apapun kamu berlari, semua itu tak ada arti. Aku akan selalu dekat, bagai nadi yang berdetak di setiap detik hidupmu. Aku ada di setiap tarikan dan hembusan napasmu.

Melangkahlah ke mana kamu mau, berlarilah ke mana kamu ingin. Nikmati duniamu, kejar mimpimu. Aku akan mengiringi ke mana kamu pergi, memastikan kamu baik-baik saja.

Jikapun kamu tersandung atau terjatuh, aku ada setia menemani, karena cinta seharusnya begitu. Menemani tanpa tapi, mendampingi tanpa kecuali, pada setiap keadaan baik itu susah dan sedih, pun suka juga bahagia.

Walau berteman jarak karena raga yang terpisah ruang, jiwa selalu erat, hati selalu lekat. Untukmu, aku selalu ada. Dalam doa aku setia menemani. Dengan doa aku selalu mendampingi. 

25.12.2017 - 15:01
~Agita Maulani~ 



***




Rabu, 20 Desember 2017

Selalu Tentang Kamu


 Duniaku masih tentang dirimu
Hati ini tak pernah reda untuk menuturkan segala asaku padamu

Tulisanku bercerita tentang kamu
Doaku selalu tertuju untukmu

Entah kamu membaca tulisanku atau tidak
Entah hatimu merasakan lantunan doa yang aku sampaikan atau tidak

Aku tulis cerita indah tentangmu
Aku panjatkan doa terbaik untukmu

Inilah rasaku tertuang lugas dalam barisan kata
Inilah harapku menggema hingga ke angkasa

Tentangmu akan selalu ada meski aku dan kamu berjeda ....



28.08.2016 - 22:15
~Agita Maulani~

***

Jumat, 15 Desember 2017

Bersujudlah

Kala timbul rasa penat di hati, bersujudlah

Itulah cara Dia memanggil dirimu yang telah tenggelam dalam sibuknya dunia, hingga terkadang melupakan-Nya

Dia beri susah di hati agar engkau ingat kepada siapa seharusnya mengabdi

Bukan pada dunia, tetapi pada-Nya sang pemilik segala apa yang ada di langit dan di bumi

19.03.2017 - 06:26
~ Agita Maulani ~


***


Selasa, 05 Desember 2017

Munafik


Lain di bibir, lain di hati, lain pula dengan sikap yang tampak
Kala lisan tak sejalan dengan tindakan, itu munafik!

Mengucap pamit untuk melangkah pergi hanyalah omong kosong
Sekedar kata dan perpisahan fisik belaka

Darinya, tak sedikitpun engkau berpaling
Untuknya, masih saja ada doa yang terucap di setiap penghujung malam

Katanya tak berharap lagi, tapi kenapa engkau memohon tentang dia kepada-Nya?
Katanya melepaskan, tapi kenapa rindu selalu engkau titipkan kepada-Nya?

Jika tak berharap lagi, seharusnya nama itu telah hilang dari doamu
Jika sudah melepaskan, seharusnya tak ada lagi rindu untuknya

Ah hati, engkau sungguh munafik 
Ikhlasmu hanya sekedar kata

Nyatanya, engkau masih berlindung di balik rintik hujan, sembunyikan isak rindu yang terpendam
Nyatanya, engkau masih mencintainya ....


05.12.17 - 08:35
~Agita Maulani~

***