Translate

Selasa, 29 Maret 2016

Ketika Cinta Datang

Engkau boleh berkata "Aku tak akan jatuh cinta lagi".

Tetapi ketika Dia mengetuk hatimu, menyentuh asa, kau tak dapat mengelaknya.

Engkau mungkin bingung.
Engkau mungkin gundah.

Sejuta tanya dibenakmu tak terjawab.
Itulah kuasa-Nya.
Kasih sayang-Nya.
Bentuk cinta-Nya.
Agar engkau kembali merasakan cinta.

Cinta yang engkau sendiri bingung, atas dasar apa engkau mencintanya?

Ya, engkau tak akan pernah tahu kapan cinta menghampirimu.
Kepada siapa cintamu berlabuh.

Engkau pun tak akan pernah tahu akhir cerita cintamu.

Entah akan berakhir indah atau hanya akan menjadi kenangan, tetaplah jalani sebaik-baiknya, dengan hati yang tulus.

Semua atas kuasa-Nya.
Semua atas ijin-Nya.

Tak usah gundah akan akhir cintamu.
Dia yang mempertemukan.
Dia yang akan memisahkan.

Tak ada yang abadi didunia ini.
Maka cintailah dia karena-Nya.
Cintailah Dia yang telah memberimu cinta.
Maka engkau akan merasakan cinta yang sesungguhnya.


04.01.16

Jumat, 25 Maret 2016

Wanita - Hati, Pikiran, Tindakan

"Biasaaa laaaah... Perempuan, pake perasaan" adalah komentar yang sering didengar ketika wanita berbicara, membuat keputusan dan mengambil tindakan.

Namun jika seorang wanita mengedepankan logika, dianggap tidak punya hati, tidak berperasaan. Serba salah!

Sebetulnya mana yang lebih penting? Perasaan dan hati nurani, atau logika?

Keduanya penting, tergantung permasalahan yang dihadapi. Namun bagi wanita keduanya seperti buah simalakama.

Ketika menggunakan perasaan dan hati nurani, terkadang malah berujung sakit hati. Maksud hati mencoba berempati, toleransi, memikirkan orang lain atau bahkan kepentingan bersama, tetapi malah dianggap lemah, tidak tegas.

Tetapi ketika menghadapi realita dengan menggunakan akal sehat dan logika, dianggap dingin, tidak punya perasaan, egois.

Lalu harus bagaimana?

Cobalah untuk mengedepankan logika, walaupun resikonya dianggap tidak punya hati, tidak punya perasaan. Tidak apa dianggap tidak punya hati daripada sakit hati. Toh, permasalahan perlu diselesaikan dengan win win solution, bukan sekedar menyenangkan pihak-pihak tertentu, karena apapun sikap dan keputusan yang dibuat, akan ada suara-suara sumbang yang menyertai, tinggal bagaimana menyikapinya.