Saya melihat foto di atas pada unggahan akun instagram @nikahasik dan terkejut membaca redaksional pesan layanan masyarakat yang dibuat oleh Satlantas Polres Bogor tersebut.
Menggunakan kondisi status - janda, sebagai bahan iklan layanan masyarakat, sungguh bukan hal yang bijak. Apa lagi kesan yang terdapat pada tulisan tersebut negatif.
“Bunda tidak mau jadi janda.”
Memang kenapa kalau jadi janda?
Hinakah?
Kematian itu pasti, takdir setiap manusia.
Memang manusia bisa melawan takdir?
Bisa jadi pak suami ‘pergi’ lebih dulu, karena kecelakaan, sakit, atau tanpa sebab. Jadi setiap wanita memiliki kemungkinan menyandang status janda, karena memang tidak ada wanita berstatus duda kan?
“Apa lagi ayah cari janda.”
Masih bagus jika pria anda melirik janda, itu tandanya dia masih sehat, masih normal, karena yang dia lirik seorang wanita, bukan melirik duda alias pria, mau ditaruh di mana harga diri anda?
*ups, sorry for the sarcasm
Kalimat “Apa lagi ayah cari janda”, memberi tendensi negatif, seakan janda itu ‘bahan’ - bahan untuk ‘dicari’ alias digoda, menjadi simpanan, selingkuhan, begitulah ....
Wanita normal, wanita baik-baik, entah itu berstatus janda atau bukan tidak ada yang suka digoda.
Sungguh, status janda tak sebecanda itu. Bukan untuk dijadikan bahan candaan, bukan pula sebagai bahan sindiran.
Ada banyak kisah dari para ibu tunggal yang tidak diketahui banyak orang. Perjuangan menjalankan dua peran, sebagai seorang ibu sekaligus seorang ayah.
Masalah domestik rumah tangga, keuangan, pekerjaan, membesarkan anak, banyak dijalani sendirian. Tidak jarang masalah-masalah rumit nan pelik pun dihadapi sendirian.
Tapi sayang di jaman yang semakin maju, di negara yang katanya sedang revolusi mental, nyatanya kondisi seseorang masih saja dibuat bahan candaan.
Parahnya digunakan sebagai redaksi iklan layanan masyarakat. Membuat iklan yang menarik tidak harus seperti itu kan?
Jika yang berstatus janda itu adalah ibu, putri, atau kerabat kalian, relakah dijadikan bahan candaan?
So please, bijaklah menggunakan kata-kata!
~Agita Maulani~
***