Translate

Jumat, 25 Maret 2016

Wanita - Hati, Pikiran, Tindakan

"Biasaaa laaaah... Perempuan, pake perasaan" adalah komentar yang sering didengar ketika wanita berbicara, membuat keputusan dan mengambil tindakan.

Namun jika seorang wanita mengedepankan logika, dianggap tidak punya hati, tidak berperasaan. Serba salah!

Sebetulnya mana yang lebih penting? Perasaan dan hati nurani, atau logika?

Keduanya penting, tergantung permasalahan yang dihadapi. Namun bagi wanita keduanya seperti buah simalakama.

Ketika menggunakan perasaan dan hati nurani, terkadang malah berujung sakit hati. Maksud hati mencoba berempati, toleransi, memikirkan orang lain atau bahkan kepentingan bersama, tetapi malah dianggap lemah, tidak tegas.

Tetapi ketika menghadapi realita dengan menggunakan akal sehat dan logika, dianggap dingin, tidak punya perasaan, egois.

Lalu harus bagaimana?

Cobalah untuk mengedepankan logika, walaupun resikonya dianggap tidak punya hati, tidak punya perasaan. Tidak apa dianggap tidak punya hati daripada sakit hati. Toh, permasalahan perlu diselesaikan dengan win win solution, bukan sekedar menyenangkan pihak-pihak tertentu, karena apapun sikap dan keputusan yang dibuat, akan ada suara-suara sumbang yang menyertai, tinggal bagaimana menyikapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar