Beredar di lini masa video Presiden Joko Widodo yang salah melafalkan kata “Al Fatihah” menjadi “Al Fateka”. Ramai orang membicarakannya, tak sedikit yang menyalahkan bahkan mencelanya.
Itulah kita manusia, pandai melihat kesalahan orang lain namun lupa dengan kekurangan sendiri. Bibir ini mungkin mudah mengucap kata “Al Fatihah”, namun apakah tujuh ayat dari surah Al Fatihah sudah kita baca dengan benar?
Bagi umat muslim, surah Al Fatihah tentu sudah hafal di luar kepala karena surah ini wajib dibaca ketika shalat, baik itu shalat fardhu maupun shalat sunnah. Meski sudah hafal dan terbiasa membaca surah Al Fatihah, pernahkah kita memeriksa bacaan kita?
Apakah pengucapan huruf per huruf sudah benar?
Atau jangan-jangan kita tidak bisa membedakan bagaimana membaca huruf أ dan ع
Atau jangan-jangan kita tidak bisa membedakan bagaimana membaca huruf أ dan ع
Apakah hukum-hukum bacaan (tajwid) sudah ditunaikan dengan baik?
Atau bisa jadi ternyata kita salah menerapkan hukum bacaan, salah menempatkan mana yang dibaca 2 harakaat, 4 harakaat dan 6 harakaat.
Sebelum menilai orang lain, berkacalah dulu untuk diri sendiri. Daripada lisan sibuk mencela, lebih baik digunakan untuk memperbaiki bacaan Al Quran.
Lihatlah huruf per huruf, baca ayat per ayat dengan seksama. Perbaiki bacaan untuk menyempurnakan pelaksanaan rukun islam yang kedua yaitu shalat, karena syarat sah shalat adalah membaca surah Al Fatihah dengan baik dan benar.
“tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Faatihatul Kitaab”
(HR. Al Bukhari 756, Muslim 394)
(HR. Al Bukhari 756, Muslim 394)
Wallahu a’lam bishshawwaab.
09.09.2018
Agita Maulani
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar