Translate

Minggu, 07 Mei 2017

Setengah Perjalanan


Senyum mengawali perkenalan yang berlanjut pada perbincangan tanpa jeda. Mengalir bagai air. Kadang tenang, membahas hal-hal yang tak penting, basa basi agar selalu ada komunikasi. Ada kalanya beriak, saling adu argumentasi menunjukan ego diri.

Aku dan kamu dua hati yang berbeda isi, mencoba untuk saling memahami dan menyamakan persepsi tentang tujuan hidup.

Kita menapaki jalan, tak selalu mulus, sesekali ada terjal. Kita nikmati setiap langkah seolah-olah akan terus bersama hingga akhirnya berhenti di tengah persimpangan. Sudah saatnya untuk memilih, menentukan kepastian, akankan terus menjejak pada lajur yang sama atau berpisah di tengah jalan.

Aku diam berpikir dalam-dalam tentang pilihan. Melanjutkan perjalanan denganmu atau menyusuri jalan sendirian.

Kamu tampak gundah, tersirat keraguan, bukan tentang aku, tetapi dirimu sendiri, dapatkah meyakinkan aku untuk meneruskan setengah perjalanan bersamamu.

“Jadi, bagaimana?” tanyamu dengan suara yang hampir tak terdengar, tenggelam bersama deru jantung yang cemas tentang kepastian.

Pikiranku melayang akan jalan yang telah dilalui, kadang lurus, sesekali berliku, namun kita berhasil melewatinya. Seharusnya tak ada keraguan untuk terus berjalan disampingmu.

Aku menatap matamu lekat mencari apa yang ada didalam sana, pancaran isi hati penuh ketulusan dan kasih sayang, bagiku itu lebih dari cukup. Maka aku pastikan untuk terus menemanimu menempuh setengah perjalanan berikutnya.

Ada kebahagiaan di raut wajahmu akan keyakinan diriku yang mau mendampingi hingga ketujuan. Tanpa ragu kamu menuntun langkahku "Tak usah khawatir, semua akan baik-baik saja, aku pastikan itu untuk kamu."

Kakiku perlahan mengikuti langkahmu. Aku tertegun melihat jalan yang terhampar, tampak tak berujung. Entah apa yang akan aku temui di jalan itu, namun kemantapan hatimu yakinkanku untuk menelusurinya bersama hingga akhir nanti.


#30DaysWritingChallenge
#30DWC
#30DWCJilid5
#Day27


Tidak ada komentar:

Posting Komentar