Translate

Senin, 08 Mei 2017

Untukmu Penguasa


Sosokmu ramah membumi
Tutur katamu mengundang simpati
Sikapmu terlihat rendah hati
Kau yakinkan kami untuk berjuang bersamamu di atas kapal bernama demokrasi

Akhirnya, kami menemukan sang penyejuk hati
Setelah sekian lama para aktor politik membohongi
Sungguh cerita ini harus segera diselesaikan, rakyat sudah haus akan kesejahteraan

Dulu ....
Iya itu dulu, kala kau merendah di hadapan kami, seakan engkau bagian dari kami
Kisah lalu tentang demokrasi yang ternyata sekedar basa-basi 

Cerita lama, tak ada beda antara kau dan yang lain, sejenak menarik perhatian para simpatisan, kemudian kau tinggalkan

Lagu lama, memang seharusnya sudah dapat diduga bahwa langkahmu hanyalah setitik air di gurun pasir, tak mampu menghilangkan dahaga rakyat yang getir

Kini kau tampak asing, tak seperti yang kami kenal dulu
Apa karena kini kau duduk di singgasana mewah bernama kekuasaan sehingga tak mau lagi dekat dengan kami si rakyat jelata?

Suaramu terdengar lantang, langkahmu mantap berjuang, tapi entah untuk siapa, yang pasti bukan untuk kami
Kami mencari keadilan kau tak ada, bersembunyi di balik pintu megah istana

Kau lupa akan asal usulmu
Dulu kau bagian dari kami, bersama kami
Kau yang meminta kami merestui tulusnya perjuanganmu yang ternyata palsu
Kau rusak kepercayaaan dengan pengkhianatan

Duhai penguasa,
Sepenting itukah kuasa bagimu?
Sampai kau lukai rakyat demi sebuah tahta
Padahal kuasamu ada karena kuasa-Nya
Bahwa kuasamu adalah amanat dari-Nya, untuk kami si rakyat jelata
Tidakkah kau takut akan pertanggungjawaban ulahmu pada Sang Maha Kuasa?

#30DayWritingChallenge
#30DWC
#30DWCJilid5
#Day28

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar