Translate

Rabu, 12 April 2017

Obrolan Hati




Rindu?

Iya.

Lalu?

Entahlah, aku juga bingung. Aku pertahankan atau aku lepaskan rindu ini.

Lepaskan!

Teorinya gampang, pada prakteknya sejuta kali aku mencoba melepaskan justru rindu semakin menancap tajam.

Ikhlaskan!

Aku merenungi kata ikhlas. Mungkin itu sebabnya rindu masih bersemayam, aku mungkin melepaskan tetapi belum mengikhlaskan.

Aku melepasmu dari sisiku tetapi tidak dihatiku. Aku masih bertahan dengan rinduku padamu.

Bagaimana caranya mengikhlaskan?

Lupakan!

Lupakan?

Iya lupakan. Engkau mungkin melepaskan tetapi belum melupakan. Ia masih ada di hati dan pikiranmu, bahkan engkau masih mendoakannya.

Memang salah jika aku mendoakannya?

Doa adalah ungkapan rasa cinta yang paling tinggi. Kala engkau mencintanya engkau selalu mengingatnya, engkau mohonkan segala kebaikan untuknya. Tak salah, tapi mau sampai kapan? Rindu bagaikan duri, semakin menancap maka akan semakin sakit kala harus dilepaskan.

Entahlah ....

Egoislah sedikit. Berdoalah untuk dirimu, agar hatimu terlepas dari jerat rindu. Berdoalah agar Dia segera memberimu cinta yang baru.

Aku menghela nafas “Baiklah ....”

*
Untuk hati,
Mungkin sekarang engkau rasakan sakit dari tajamnya rindu yang perlahan engkau lepaskan, tapi percayalah lukamu akan segera terobati.

Duhai hati,
Untukmu aku selalu ada, menjagamu dalam doa.



#30DaysWritingChallenge
#30DWC
#30DWCJilid5
#Day2 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar